Senin, 25 Januari 2016

Sempurnakanlah Hijabmu

Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu dan istri istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al Ahzaab: 59). Ayat di atas memerintahkan kepada para muslimah untuk menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Namun dalam prakteknya banyak para muslimah yang tidak memahami bagaimana memakai jilbab yang benar sesuai aturan Islam. Berangkat dari ketidaktahuan ini, kita saksikan banyak model jilbab dengan beragam gaya cara pakainya. Bisa jadi salah satu dari kita ada yang terkena koreksi, anggap saja sebagai nasehat dan jangan terburu gerah. Bersyukurlah karena masih ada yang menasehati. Kemudian niatkan hati setahap demi setahap melakukan perubahan ke arah syari’at Islam. Dalam ringkasan ini saya kutipkan sebagian isi dari buku ini dengan meringkasnya. Kekeliruan dalam berjilbab saya kutipkan sebagiannya saja demikian pula penjelasan penjelasan lainnya. Footnote tidak saya sertakan. Semata mata untuk ringkasnya tulisan ini. [BAGAIMANA MENUTUP AURAT SESUAI SYARI’AT ISLAM?] ————————————————- Banyak muslimah yang belum memahami benar bagaimana menutup aurat yang syar’i. Berikut ini akan dijelaskan cara menutup aurat yang syar’i. 1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. 2. Tidak tabarruj Yaitu berhias dan berdandan serta bertingkah laku sebagaimana kaum jahiliyah dan kafir. Diantaranya dengan menampakkan bagian bagian tubuh yang seharusnya ditutup dan hanya diperlihatkan kepada suaminya saja. 3. Tebal (tidak tipis atau transparan) sehingga tidak menampakkan pakaian dalam atau bentuk tubuh 4. Lebar dan longgar tidak menyerupai lekuk tubuh 5. Tidak menyerupai pakaian laki laki 6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir 7. Bukan pakaian yang menyolok mata Pakaian yang menyolok mata dan aneh akan menjadi pusat perhatian laki laki dan timbulnya fitnah. Masuk di dalamnya pakaian syuhroh (pakaian yang sedang nge-trend dan digandrungi). Semua wanita berlomba lomba memakainya dan ingin diperhatikan oleh orang disekitarnya. Pakaian ini menimbulkan decak kagum, pujian dan menjadikan orang lain iri untuk memakainya. 8. Tidak memakai wewangian diluar rumah sehingga baunya bisa dicium oleh lelaki non muhrim Sebagian kesalahan muslimah di bawah ini ada yang tidak terlalu fatal namum banyak pula yang sangat fatal. Semakin dekat dengan tuntunan syari’at dalam berbusana maka semakin baik. Semakin jauh dari syari’at maka semakin membutuhkan petunjuk, koreksi dan bimbingan ke arah yang lebih baik. Memang kemampuan, keadaan, ilmu, niat, materi, lingkungan pada masing masing muslimah berbeda sehingga pengalaman pun berbeda. Kelebihan dan kekurangan dari faktor di atas selalu ada. yang memakai kerudung mini tentunya lebih baik dari yang belum memakai. Yang berjilbab lebar lebih baik dari yang berjilbab mini. Yang memakai gamis lebih baik dari yang masih memakai baju dan celana panjang. Semua mempunyai tingkatan dan derajat. Berikut beberapa kekeliruan dan kesalahan yang perlu diluruskan karena banyak sebagian kaum muslimah belum mengetahui atau menyadarinya. 1. Menyamakan kerudung dengan jilbab 2. Berjilbab tapi aqidahnya rusak = jilbab hanya menutupi badan tidak menghalangi dari maksiat. Banyak yang menggunakan busana muslimah yang syar’i, tapi masih meyakini dan melakukan perbuatan syirik. Meminta berkah kepada selain Allah seperti kuburan. Bertawassul dengan selain Allah. Meyakini tukang ramal, primbon, feng-shui, dan orang orang yang mengaku mengetahui kejadian yang akan datang seperti jodoh, rezeki, nasib dan sebagainya. Hal ini akan menghancurkan seluruh amal baiknya termasuk pahala berjilbab. Juga masih suka berkalwat dengan yang bukan muhrimya / dengan pacar / tunangan atau pun yang lainya. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Israa’ : 32) “Jika kamu berbuat syirik maka akan hancur amalanmu dan kamu termasuk orang orang yang merugi.” (QS. Az Zumar: 65). 3. Kerudung yang sangat ketat = kekecilan 4. Memakai baju dan celana ketat Para muslimah hanya beranggapan bahwa menutup aurat adalah menutupi tubuh dengan kain agar tidak terlihat secara langsung. Sehingga apa yang dipakainya masih membentuk tubuhnya yang mengundang syahwat kaum lelaki. Hal ini sama dengan wanita yang memakai baju selam. Apakah pakaian selam pantas dikatakan berhijab? Semua tubuhnya tertutup ketat kecuali wajah dan telapak tangan. Dada dan lekuk tubuh lainnya terbentuk dengan jelas. Berpakaian dan telanjang sama saja. 9. Si anak berjilbab sang ibu menor Ibu muslimah yang berdandan menor mengantar anak sekolah di TK atau SD Islam dengan seragam muslimah yang diwajibkan sekolah. Seharusnya sang ibulah yang wajib berjilbab. Karena kewajiban itu dibebankan kepada wanita baligh. 10. Busana muslimah yang mencolok 11. Memakai celana panjang Maksudnya adalah benar benar memakai celana panjang sebagai pakaian bawahnya. Sehingga belahan kakinya terbentuk. Namun jika memakai celana panjang kemudian dirangkap dengan gamisnya maka hal itu boleh dan lebih baik. 12. Kain gamis di atas mata kaki tapi tidak berkaos kaki Kaki bagian bawah termasuk aurat wanita yang wajib ditutup. Namun masih banyak wanita muslimah yang belum mengetahuinya walau sudah berjilbab lebar. Maka hendaknya bagian bawah gamis lebih panjang dan menutup kaki sepenuhnya atau dengan memakai kaos kaki. 13. Cara membawa tas yang keliru Muslimah yang sudah memakai jilbab dengan rapi kadang kurang memperhatikan cara membawa tas. Baik tas slempang (dibawa pakai bahu sebelah) atau tas jenis ransel (dibawa di punggung dengan dua slempang di dada). Selempang akan menekan bagian dada karena menahan beban tas sehingga dada akan terbentuk dan menonjol. Hal ini tidaklah patut bagi muslimah. Sebagai solusi, beralihlah dengan menggunakan tas jinjing. Repot sedikit tapi selamat dari fitnah juga dari mata para saytan. 14. Berkerudung mini, berbaju lengan pendek dengan manset panjang 15. Mematuhi orang tua atau suami walau busananya semakin jauh dari yang disyari’atkan Banyak muslimah atau para istri yang sudah mantap berhijab, namun ditentang oleh orang tua dan suami mereka. “Jilbab tidak usah lebar lebar, tidak rapi, ribet, kampungan, ketinggalan zaman” dan sebagainya. Bahkan ada yang menyuruh melepaskan jilbabnya. Bertaubatlah wahai para orang tua dan suami, karena Anda akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan taat kepada makhluk dalam menentang Allah Subhanahu wa Ta’ala hukumnya haram. “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah.” (HSR. Ahmad). 16. Tidak memakai manset Manset yang terbuat dari kain kaos dan dikenakan di lengan tangan sangat bermanfaat. Ketika berada di busway atau bus kota dan tangan berada di besi tempat berpegangan, maka tanpa disadari lengan baju akan melorot dan lengan tangan akan terlihat. Sedangkan lengan tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Manset berguna menahan turunnya lengan baju karena bersifat kesat. Kalau pun lengan baju melorot ke bawah, maka lengan masih tertutup manset. 17. Berhijab tapi kemproh = kotor / jorok. Sebagai muslimah yang cinta kebersihan, kerapian dan keindahan sudah selayaknya perhatian dalam hal ini dan jangan meremehkan. Citra muslimah juga dilihat dari kondisi busananya. 18. Berwudhu di tempat umum (terbuka) dan membuka jilbabnya Dengan alasan cuma sebentar dan mendesak, maka aurat pun terbuka ketika berwudhu. Seharusnya mencari tempat wudhu khusus wanita yang tertutup atau berwudhu di dalam kamar mandi. Catatan: Sebaiknya pakailah kerudung sesuai dengan syariat islam. Sesungguhnya Allah SWT sangat menyukai seorang perempuan yang menutup auratnya. Lebih baik berpanas panasan berhijab daripada aku merasakan panasnya api neraka.

Pengertian Agama Islam

Ini adalah post pertama saya dan semoga kalian suka  Islam adalah satu-satunya agama yang diturunkan dan disyariatkan Allah SWT serta satu-satunya agama yang diakui dan diterima-Nya. Allah SWT tidak akan menerima agama selainnya, dari siapapun, dimanapun dan sampai kapanpun juga. “Sesungguhnya Agama ( yang diridhai ) di sisi Allah hanyalah Islam “(QS.Ali-Imran :19) Islam berarti penyerahan diri kepada Allah dengan beriman dan bertauhid kepadaNya serta mengikuti syariatNya yang dibawa oleh para rasulNya. Syaykh Muhammad al-Tamīmiy menambahkan asas makna Islam ini menjadi 3 hal, yang diistilahkannya dengan tawhīd, ta`at dan barā`ah dari syirik, dimana dia berkata: ( اَلإِسْلاَمُ هُوَ اْلاِسْتِسْلاَمُ للهِ بِالتَّّْوْحِيْدِ وَ اْلاِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَ الْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ ) Artinya : “Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk dan patuh kepada–Nya dengan keta`atan serta membebaskan diri (bara`ah) dari syirik” Untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk mencapai keridhoan-Nya, Allah SWT hanya menurunkan satu agama kepada hamba-hamba-Nya, sejak awal penciptaan manusia hingga hari kiamat kelak, yaitu agama Islam. Seluruh nabi, dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw, hanya membawa dan mendakwahkan agama Islam. Inti agama Islam adalah “berserah diri secara total kepada Allah SWT, mengesakan-Nya, mengagungkan-Nya dan mencintai-Nya dengan mengikuti wahyu dan syariat-Nya”. Hakikat sesuatu yang diajarkan oleh Islam tidak akan pernah berubah, sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw dan hingga hari kiamat. Adapun syariat yang diturunkan Allah SWT, yaitu cara beribadah. Oleh karena itu, walaupun berbeda dalam syariat di beberapa bagian dunia, namun aqidah para nabi dan ajaran mereka adalah sama, yaitu Islam. وَقَالَ مُوسَى يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ Artinya : “Musa Berkata: ‘Wahai kaum, jika kalian beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orang-orang Islam (muslimin).” (QS. Yunus [10]: 84) فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُون Artinya : “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail), ia berkata: ‘Siapakah yang siap menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?’. Para hawariyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: ‘Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam.” (QS. ali ‘Imron [3]: 52) وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ آمِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا آمَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُون Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: ‘Berimanlah kalian kepada-Ku dan kepada rasul-Ku’. Mereka menjawab: ‘Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rosul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam (muslimun).” (QS. al-Ma’idah [5]: 111) Pada waktu yang sama, Allah SWT menolak semua agama selain Islam, walaupun bertujuan atau ditujukan untuk mendapatkan keridhoan-Nya. وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِين Artinya : “Barangsiapa menganut agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. ali-‘Imron [3]: 85) الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا Artinya : “…Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku ridhoi Islam itu jadi agama kalian….” (QS. al-Ma’idah [5]: 3)